Kamis, 04 Juli 2013

Kereta Api Dulu dan Sekarang




Kereta api sebagai salah satu moda transportasi masal memegang peranan penting dalam mobilitas penduduk di Indonesia. Namun jika kita melihat kebelakang, tentu kita semua tau bagaimana carut-marut perkeretaapian Indonesia, dari mulai penumpang yang duduk di atap kereta sampai masalah percaloan tiket kereta. hal-hal seperti itu tentu akan menimbulkan masalah-masalah seperti kecelakaan, kriminalitas, dsb.

Namun jika kita melihat kondisi eksisting sekarang, sudah banyak peningkatan pada perkeretaapian di Indonesia. Pihak-pihak terkait semakin tegas dalam menertibkan aturan yang ada di kereta api. 
hal-hal seperti inilah yang seharusnya terus ditingkatkan demi memaksimalkan fungsi kereta api sebagai sarana transportasi masal.

kereta api dahulu



Kereta api sekarang

Ada satu qoutes yang dapat diambil dari masalah ini , "bagaimanapun keadaan kita, seburuk apapun itu, selalu ada cara untuk memperbaikinya. yang dibutuhkan adalah usaha yang lebih"

Semarang, 1 Juli 2013.
Rail Crew -S

Fasilitas Kereta Api



Fasilitas di stasiun kereta api

Fasilitas stasiun kereta api umumnya terdiri atas:

1. Pelataran parkir di muka stasiun
Parkir


2. Tempat penjualan tiket, dan loket informasi

Loket

3. Peron atau ruang tunggu
Peron adalah tempat naik-turun para penumpang di stasiun, jadi peron adalah lantai pelataran tempat para penumpang naik-turun dan jalur rel melintas di stasiun. Sekarang ada dua macam konstruksi lantai peron, yaitu yang dibuat sebelum Perang Dunia II umumnya dengan lantai rendah; sedangkan bentuk kedua adalah yang dibangun setelah Proklamasi umumnya dengan lantai modifikasi yang ditinggikan. Dewasa in pada stasiun besar umumnya ada dua macam lantai peron, yang asli berlantai rendah dan yang telah disesuaikan dengan lantai tinggi. Memang pada waktu itu belum ada pemikiran peron tinggi yang memudahkan para penumpang naik-turun kereta. Di stasiun Tanah Abang, seperti halnya kebanykan stasiun kereta di jepang, para penumpang tidak dapat menyeberang jalur begitu saja, harus melalui jembatan penyeberangan (dalam hal stasiun Tanah Abang stasiun berada di atas jalur rel).

Peron

4. Ruang kepala stasiun, dan Ruang PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api) 

Ruang PPKA

Stasiun besar biasanya diberi perlengkapan yang lebih banyak daripada stasiun kecil untuk menunjang kenyamanan penumpang maupun calon penumpang kereta api, seperti ruang tunggu (VIP ber AC), restoran, toilet, mushola, area parkir, sarana keamanan (polisikhusus kereta api), sarana komunikasi, dipo lokomotif, dan sarana pengisian bahan bakar. Pada papan nama stasiun yang dibangun pada zaman Belanda, umumnya dilengkapi dengan ukuran ketinggian rata-rata wilayah itu dari permukaan laut, misalnya Stasiun Bandung di bawahnya ada tulisan plus-minus 709 meter.

Toilet

5. Jalur rel
Pada umumnya, stasiun kecil memiliki tiga jalur rel kereta api yang menyatu pada ujung-ujungnya. Penyatuan jalur-jalur tersebut diatur dengan alat pemindah jalur yang dikendalikan dari ruang PPKA. Selain sebagai tempat pemberhentian kereta api, stasiun juga berfungsi bila terjadi persimpangan antar kereta api sementara jalur lainnya digunakan untuk keperluan cadangan dan langsir. Pada stasiun besar, umumnya memiliki lebih dari 4 jalur yang juga berguna untuk keperluan langsir. Pada halte umumnya tidak diberi jalur tambahan serta percabangan. Pada masa lalu, setiap stasiun memiliki pompa dan tangki air serta jembatan putar yang dibutuhkan pada masa kereta apimasih ditarik oleh lokomotif uap.

Karena keberadaan stasiun kereta api umumnya bersamaan dengan keberadaan sarana kereta api di Indonesia yang dibangun pada masa zaman Belanda, maka kebanyakan stasiun kereta api merupakan bangunan lama yang dibangun pada masa itu. Sebagian direstorasi dan diperluas, sedangkan sebagian yang lain ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Kebanyakan kota besar, kota kabupaten, dan bahkan kecamatan di Jawa dihubungkan dengan jalur kereta api sehingga di kota-kota tersebut selalu dilengkapi dengan stasiun kereta api.


Rel Kereta Api

Fasilitas di Dalam Kereta Api
A.Kelas Argo
kelas ini merupakan kelas tertinggi dan dapat dipastikan memiliki fasilitas yang yang lebih baik dibandingkan yang lain fasiltas nya antara lain kursi recleaning seat 2-2, lampu tidur (baca), Ac central, serta selimut serta beberapa diantaranya memiliki toilet yang ramah lingkungan (Argo anggrek dan argo Jati).


B.Kelas Eksekutif
Kelas eksekutif  memiliki fasilitas yang kurang lebih sama dengan kereta argo namun memiliki pemberhentian yang sedikit lebih banyak jika dibandingkan dengan kereta argo, sehingga dapat dipastikan memiliki waktu tempuh yang sedikit lebih lama. 



C.Kelas Bisnis
 kereta kelas ini memiliki fasilitas dibawah eksekutif dan argo, fasilitasnya berupa kursi yang empuk dan lebar dimana satu kursi untuk 2 orang, kipas angin dan mempunyai meja statis untuk menaruh tempat minum, bagasi terbuka, dan lampu ruangan biasa, untuk toilet nya menggunakan type biasa, yang langsung jatuh kebawah gerbong dan hanya bisa digunakan saat kereta berjalan. Memiliki pemberhentian yang  lebih banyak dibandingkan dengan kelas eksekutif dan argo sehingga berimplikasi dengan waktu.



D.Kelas Ekonomi
kelas ini merupakan kelas yang paling rendah dibandingkan dengan kelas yang lainnya, kelas ekonomi ini kita bagi menjadi 2 yaitu ekonomi Ac dan Ekonomi non Ac. Ekonomi Ac Merupakan kelas ekonomi yang tidak disubsidi oleh negara oleh karena itu walaupun bertitel ekonomi kereta ini mempunyai harga yang cukup mahal, mempunyai fasilitas Ac central maupun split, kursi  tegak 2-2 berhadapan mempunyai papan penunjuk stasiun. Kereta ini merupakan hibah dari kementrian perhubungan warna gerbong beda dengan  kereta ekonomi lainnya.

Toilet

Restorasi
merupakan bagian dari rangkaian kereta api yang didalamnya terdapat mini bar, serta tempat untuk makan, disini kita bisa memesan berbagai macam makanan.


sumber : Muhamadperdana.wordpress.com